MAKALAH
Nama : RIYAN FIRDAUS
NPM : 13410039
Kata
Pengantar
Puji dan syukur
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kemudahan kepada saya dalam
menyelesaikan makalah ini, sholawat serta salam semoga tercurah limpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas Ilmu Budaya Dasar sebagai mata kuliah softskill, selain itu
makalah ini disusun untuk menambah kazanah ilmu pengetahuan kepada pembaca
tentang manusia dan kebudayaan, konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesusastraan,
serta manusia dan cinta kasih.
Semoga
makalah ini bisa memberikan manfaat dan pengetahuan yang lebih luas bagi
pembaca, saya sebagai penyusun tidak lepas dari kesalahan begitu juga dalam
penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan, oleh sebab itu,
penyusun mohon maaf atas kekurangannya dan kritik serta saran yang membangun
dari pembaca saya dibutuhkan. Terima kasih.
METRO , OKTOBER 2015
i
BAB
I
ILMU BUDAYA DASAR
1.1 PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan Ilmu budaya dasar adalah pengetahuan yang
diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan.
Pengertian Ilmu Budaya
Dasar menurut para ahli :
1. Menurut
Herskovits, ilmu budaya dasar adalah sebagai sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic.
2. Menurut
Andreas Eppink, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual
dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
3. Menurut
Edward Burnett Tylor, ilmu budaya dasar adalah keseluruhan yang kompleks, yang
di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat
istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.
4. Selo
Sumarjan dan Soelaeman soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil
karya, rasa dan cipta masyarakat
5. Menurut
Sutan Takdir Alisyahbana, kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir
6. Menurut
Krober dan Kluckhon, kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku
mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan
oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok
manusia, termasuk didalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi
kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama
keterikatan terhadap nilai-nilai. Ilmu Budaya Dasar memiliki perbedaan dengan
Pengetahuan Budaya.
7. Menurut
Koentjaraningrat, kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri
manusia dengan belajar.
8. Menurut
Bronislaw Malinowski, Kebudayaan adalah keseluruhan kehidupan manusia yang
integral yang terdiri dari berbagai peralatan dan barang-barang konsumen,
berbagai peraturan untuk kehidupan masyarakat, ide-ide dan hasil karya manusia,
keyakinan dan kebiasaan manusia.
1
9. R.
Linton dalam bukunya yang berjudul The Cultural background of personality
menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari sebuah tingkah laku dan
hasil laku, yang unsur-unsur pembentuknya didukung serta diteruskan oleh
anggota masyarakat tertentu .Istilah kebudayaan dasar dikembangkan di Indonesia
sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris
“The Humanities”, adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa
latin humanus yang bisa diartikan
manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaiikan
seseorang akan bisa lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan
demikian bisa di artikan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai
yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar
supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the
humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri.
Istilah llmu Budaya
Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanitiesm
yang berasal dari istilah bahasa Inggris "The Humanities". Adapun
istilah Humanities itu sendiri berasal dan bahasa latin humanus yang bisa
diartikan manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the htimanities
diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan
lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan
dengan nilai-nilai yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia
berbudaya. Agar supaya manusia bisa menjadi humanus, mereka hams mempelajari
ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang
lain sebagai manusia itu sendiri.
Untuk mengetahui bahwa
Ilmu Budaya Dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya, lebih dahulu perlu
diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan
bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural
science )
Ilmu ilmu alamiah
bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta.
Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan
hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis
untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan.
Atas dasar ini lalu dibuat prediksi . Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 %
salah. Yang termasuk kelompok ilmu-ilmu alamiah antara lain ialah astronomi,
fisika, kimia, biologi, kedokteran, mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial ( social
science )
Ilmu-ilmu sosial
bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan
antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman
dari ilmu-ilmu alamiah. Tetapi hash penelitiannya tidak mungkin 100 % benar,
hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar
manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk kelompok
ilmu-ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi,
psikologi, antropologi sosial, sosiologi hukum, dsb.
2
3. Pengetahuan budaya ( the
humanities )
Pengetahuan budaya
bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat
manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan
peristiwa-peristiwa dan pemyataan-pemyataan yang bersifat unik, kemudian diberi
arti. Peristiwa-peristiwa dan pemyatan-pemyataan itu pada umumnya terdapat
dalam tulisan-tulisan., Metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode
ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode ilmiah.
Pengetahuan budaya ( The Humanities )
dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup kcahlian (disiplin) scni dan
filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai bidang
kcahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik, dll. Sedang Ilmu
Budaya Dasat ( Basic Humanities ) adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan perkataan lain
Ilmu Budaya dasar menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai
bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan
dalam mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya dasar
berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Inggris
disebut dengan Basic Humanities. Pengetahuan budaya dalam bahasa inggris disebut
dengan istilah the humanities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai
manusia sebagai mahluk betbudaya ( homo humanus ), sedangkan Ilmu budaya dasar
bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan budaya.
1.2 TUJUAN
Penyajian mata kuliah
Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian jelaslah
bahwa mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli
dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the
humanities). akan tetapi ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha
mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cam memperluas wawasan pemikiran
serta kemarnpuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut
orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut
Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat :
1. Mengusahakan penajaman kepekaan
mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan
diri dengan lingkungan yang bane, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa
untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemánusiaan dan budaya serta
mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut
kedua hal tersebut.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai
calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin
masing-masing, tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan
disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidikan kita
amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang
luas. kedaerahan dan pengkotakan disiplin ilmu yang ketat.
3
Jika diperinci maka
tujuan pengajaran ilmu budaya dasar itu adalah :
1.
Menimbulkan minat untuk mendalaminya.
2.
Lebih peka dan terbuka terhadap masalah
kemanusiaan dan budaya, serta lebih bertanggung jawab terhadap masalah-masalah
tersebut.
3.
Mengusahakan kepekaan terhadap
nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
Menyadarkan kita
terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta
simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.
Dengan ringkas dapat
disebutkan bahwa tujuan IBD adalah :
Perlunya Melakukan PEMBENTUKAN pemikiran yang khususnya berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan,agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas.
Perlunya Melakukan PEMBENTUKAN pemikiran yang khususnya berkenaan dengan kebudayaan dan kemanusiaan,agar daya tanggap, persepsi dan penalaran berkenaan dengan lingkungan budaya dapat diperluas.
Dua masalah pokok
yang dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup Ilmu
Budaya Dasar. Kedua masalah pokok ialah:
§
Aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan
masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan
pengetahuan budaya, baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di dalam
pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang )berbagai disiplin
dalam pengetahuan budaya.
§
Hakekat manusia yang satu (universal), namun banyak
perbedaan- perbedaan antara manusia yang satu dengan yang lainnya.
Keanekaragaman tersebut terbentuk akibat adanya perbedaan ruang, tempat, waktu,
proses adaptasi, keadaan sosial budaya, lingkungan alam, dimana terwujud dalam
berbagai bentuk ekspresi seperti: ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah
laku, dan hasil kelakuan mereka.
Dari kedua masalah
pokok yang dapat dikaji dalam mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tersebut di atas,
nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian.
Manusia tidak sebagai subyek akan tetapi sebagai obyek pengkajian. Bagaimana
hubungan manusia dengan alam, dengan sesama manusia dan bagaimana pula hubungan
manusia dengan Tuhan menjadi tema sentral dalam Ilmu Budaya Dasar.
4
Pokok bahasan yang
akan dikembangkan adalah :
§
Manusia dengan cinta
kasih
§
Manusia dan keindahan
§
Manusia dan
penderitaan
§
Manusia dan keadilan
§
Manusia dan pandangan
hidup
§
Manusia dan tanggung
jawab serta pengabdian
§
Manusia dan
kegelisahan
§
Manusia dan harapan
Kedelapan pokok
bahasan itu termasuk dalam karya-karya yang tercakup dalam pengetahuan budaya.
Perwujudan mengenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian,
musik, filsafat, lukisan, patung dan sebagainya. Masing-masing pokok bahasan
dapat didekati dengan baik menggunakan cabang-cabang pengetahuan budaya secara
sendiri-sendiri maupun secaragabungan cabang-cabang tersebut. Pokok bahasan manusia
dan cinta kasih misalnya, dapat didekati dengan menggunakan karya seni
sastra, atau filsafat atau seni tari dan sebaginya. Disamping itu pokok bahasan
manusia dan cinta kasih juga dapat didekati dengan menggunakan gabungan karya
seni sastra, karya seni tari, atau filsafat dan sebagainya.
5
BAB
II
MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
A. Manusia
Manusia dan kebudayaan merupakan salah
satu ikatan yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia
sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka
sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan
sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha
Kuasa.
Namun siapakah manusia itu sebenarnya? Manusia di dunia ini memegang peranan
yang unik dan dapat di pandang dalam beberapa segi. Misalnya, manusia di
pandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk
jaringan-jaringan system (ilmu kimia). Manusia merupakan makhluk biologis yang
tergolong dalam golongan mamalia (ilmu biologi). Manusia sebagai makhluk social
yang tidak dapat berdiri sendiri (ilmu sosiologi) dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi di atas, tentu membuat kita sulit untuk menjawab
pertanyaan tentang manusia, oleh karena itu kita akan menerangkan siapa itu
manusia berdasarkan unsur-unsur yang membangunnya. Ada dua macam pandangan yang
akan menjadi acuan untuk menjelaskan unsur-unsur yang membangun manusia.
1.
Manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu:
·
Jasad : badan kasar manusia yang dapat kita lihat, raba bahkan di foto dan
menempati ruang dan waktu.
·
Hayat : mengandung unsur hidup, yang di tandai dengan gerak.
·
Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang
menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
·
Nafs : dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran akan diri
sendiri.( Asy’arie, 1992 hal: 62-84).
6
2.
Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung tiga unsur, yaitu:
·
Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak
tampak. Id merupakan energi psikis yang irrasional dan terkait dengan sex yang
secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran (unconcius). Id
diatur oleh kesenangan yang harus di penuhi,baik secara langsung melalui
pengalaman seksual atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan.
·
Ego, sering disebut “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan
kepuasan Id dengan saluran sosial agar dapat di terima oleh masyarakat. Ego
diatur oleh prinsip realitas dan mulai berkembang pada anak antara usia satu
dan dua tahun.
·
Super ego, merupakan struktur kepribadian terakhir yang muncul kira-kira
pada usia lima tahun. Super ego menunjukan pola aturan yang dalam derajat
tertentu menghasilkan kontrol diri melalui sistem imbalan dan hukuman
terinternalisasi. (freud, dalam Brennan, 1991; hal 205-206).
B. Hakekat Manusia
Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai
makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia
terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa
nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan
untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka.
Manusia diberikan hawa nafsu agar mampu tetap hidup di bumi ini. Salah satu
hakekat manusia lainnya ialah manusia sebagai makhluk sosial, hidup
berdampingan satu sama lain, berinteraksi dan saling berbagi.
C. Kepribadian Bangsa Timur
Manusia mendiami wilayah yang
berbeda dan berada di lingkungan yang berbeda pula. Hal ini membuat kebiasaan,
adat istiadat, kebudayaan dan kepribadian setiap manusia suatu wilayah berbeda
dengan yang lainnya. Namun secara garis besar terdapat tiga pembagian wilayah,
yaitu : Barat, Timur Tengah, dan Timur.
Kita di Indonesia termasuk ke dalam bangsa
Timur, yang dikenal sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Bangsa Timur
dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan bersahabat. Orang–orang dari
wilayah lain sangat suka dengan kepribadian bangsa Timur yang tidak
individualistis dan saling tolong menolong satu sama lain. Meskipun begitu,
kebanyakan bangsa Timur masih tertinggal oleh bangsa Barat dan Timur Tengah.
7
Dalam ilmu psikologi yang notabanenya
berasal dari Barat, banyak mengembangkan konsep-konsep dan teori mengenai aneka
warna isi jiwa, serta metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur secara
detail tentang variasi jiwa individu. Tetapi, tidak terlepas dari itu semua,
konsep-konsep tersebut masih kurang mengembangkan suatu konsep yang berkaitan
dengan jiwa individu dan lingkungan sosial budaya.
Oleh karena itu, Francis L.K Hsu seorang
sarjana Amerika keturunan Cina, mengembangkan suatu konsepsi tentang jiwa
manusia sebagai makhluk sosial budaya, yang ia sebut sebagai Bagan
Psiko-Sosiogram Manusia atau delapan daerah seperti lingkaran konsentris
sekitar diri pribadi.
Keterangan:
Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak
sadar dan sub sadar. Tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam diri
manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar
karena sewaktu–waktu unsur–unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi
dan mengganggu kebiasaan sehari–hari.
Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak
dinyatakan. Maksudnya pikiran – pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri
oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya.
Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti
manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti
perasaan, pengetahuan dan sebagainya.
Nomor 3 disebut lingkaran hubungan
karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa
menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia
yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada
lingkaran ini. Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan
hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli.
Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh
yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Nomor 0
disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran
seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.
8
D. Definisi Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari kata budaya yang
berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kebudayaan sangat
erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw
Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk
pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai
sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang
kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistic.
Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah
sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita
nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu
bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.
E. Unsur Kebudayaan
Ada beberapa pendapat ahli yang
mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain Melville J.
Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu alat-alat
teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik. Sedangkan Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi sistem norma,organisasi
ekonomi, alat-alat atau lembaga petugas pendidikan dan organisasi kekuatan.
C. Kluckhohn di dalam
karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan, bahwa ada
tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
9
a.
Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang
Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha
Kuasa.
b.
Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran
manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun
tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga
timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
c.
Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap
manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan
mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang
lain juga mengerti.
d.
Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa
nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
e.
Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu
menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan
hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
f.
Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah
kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar
sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti
bahasa Inggris.
10
g.
Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia
juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga
lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
F. Wujud dan Komponen Kebudayaan
Menurut J.J. Hoenigman, wujud
kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
§
Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia
Kebudayaan yang muncul dan hidup karena
adanya gagasan – gagasan baru, konsep yang matang serta buah dari pikiran yang
kreatif. Wujudnya dapat ditemukan dalam sebuah buku – buku, arsip dan
sebagainya.
§
Kompleks aktivitas
Aktivitas adalah wujud kebudayaan
sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini
sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari
aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta
bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat
tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat
diamati dan didokumentasikan.
§
Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia sehari – hari umumnya
dilakukan dengan menggunakan benda sebagai sarana dan prasarana. Dari situ
lahir kebudayaan dalam bentuk fisik yang konkret, bisa bergerak maupun tidak.
sehingga melahirkan perilaku yang
cenderung ke Barat-baratan (westernisasi), yang menyebabkan terkendala dalam
memajukan kebudayaannya sendiri.
G.
Orientasi
Nilai Budaya
Kluckhon
dalam Pelly (1994) mengemukakan bahwa nilai budaya merupakan sebuah konsep
be-ruang lingkup luas yang hidup dalam alam fikiran sebahagian besar warga
suatu masyarakat, mengenai apa yang paling berharga dalam hidup. Rangkaian
konsep itu satu sama lain saling berkaitan dan merupakan salah satu sistem
nilai-nilai budaya.
11
Ada 5 masalah pokok kehidupan manusia dalam
setiap kebudayaan yang dapat ditemukan secara universal. Menurut Kluckhon dalam
Pelly (1994)
ke lima masalah pokok tersebut adalah : (1)
masalah hakekat hidup, (2) hakekat kerja/karya manusia, (3) hakekat kedudukan
manusia dalam ruang dan waktu, (4) hakekat hubungan manusia dengan alam
sekitar, dan (5) hakekat dari hubungan manusia dengan manusia sesamanya.
Meskipun
cara mengkonsepsikan lima masalah pokok dalam kehidupan manusia.
Meskipun
cara mengkonsepsikan lima masalah pokok dalam kehidupan manusia yang universal
itu berbeda – beda untuk tiap masyarakat dan kebudayaan, namun dalam tiap
lingkungan masyarakat dan kebudayaan tersebut lima hal tersebut di atas selalu
ada.
H.
Perubahaan Kebudayaan
Masyarakat
dan kebudayaan di mana pun selalu dalam keadaan berubah, ada tiga sebab
perubahan, yaitu :
1.
Sebab yang berasal dari masyarakat dan
lingkungannya sendiri misalnya, perubahan jumlah dan komposisi
2.
Sebab perubahan lingkungan alam dan
fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam
jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk
berubah lebih cepat.
3. Adanya
difusi kebudayaan,penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.
Ada
4 bentuk peristiwa perubahan kebudayaan, yaitu
1.
Cultural
Lag, yaitu perbedaan antara taraf kemajuan berbagai
bagian dalam kebudayaan suatu masyarakat. Dapat juga diartikan sebagai bentuk
ketinggalan budaya.
2.
Cultural
Survival, yaitu suatu konsep untuk menggambarkan suatu praktik
yang telah kehilangan fungsi pentingnya 100%, yang tetap hidup, dan berlaku
semata-mata hanya diatas landasan adat-istiadat semata.
3.
Cultural
Conflict (perttentangan budaya), yaitu proses
pertentangan antara budaya yang satu dengan budaya yang lainnyan.
4. Cultural Shock (Guncangan
kebudayaan), yaitu proses guncangan kebudayaan
sebagai akibat terjadinya perpindahan secara tiba-tiba dari satu kebudayaan ke
kebudayaan lain.
12
I. Manusia Indonesia dan Kebudayaan
Manusia Indonesia dalam hal kebudayaan
saat ini mengalami berbagai rintangan dan halangan untuk menerima serbuan
kebudayaan asing yang masuk lewat Globalisasi (perluasan cara-cara sosial
melalui antar benua). Dalam hal ini teknlogi informasi dan komunikasi yang
masuk ke Indonedia turut merobah cara kebudayaan Indonesia tersebut, baik itu
kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di
Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia
untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing
13
BAB
3
Konsepsi
Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
3.1.
Pengertian Kesusastraan
Secara morfologis kata kesusastraan, yang lebih sering
hanya disebut sastra, dapat diuraikan atas konfiks ke-an yang berarti ‘semua
yang berkaitan dengan prefiks su ‘baik, indah, berguna’ dan bentuk dasar
sastra yang berarti ‘kata, tulisan, ilmu’.Jadi, menurut uraian di atas
kesusastraan adalah semua yang berkaitan dengan tulisan yang
indah. Sedang menurut arti istilah, kesusastraan atau sastra ialah cabang seni
yang menggunakan bahasa sebagai medium.
Pengertian
Ilmu Budaya
Ilmu Budaya dasar mengajarkan pembelajaran mengenai konsep-konsep kehidupan dan
budaya manusia , sedangkan kesusastraan adalah penguraian atas konflik yang
digunakan untuk mencapai suatu hasil yang dikatakan bahwa keindahan atau nilai
estetis suatu cipta sastra timbul karena adanya keserasian, kesepadanan, atau
keharmonisan antara isi.jadi intinya kesusastraan
membuat pencerahan atas konflik mengenai konsep konsep kehidupan dan budaya
manusia dengan membawa nilai estetis yang baik dan menimbulkan keserasian bersama.Namun Ilmu Budaya Dasar (yang dahulu di sebut
sebagai Basic Humanities) berasal dari bahasa latin yang di sebut dengan
“humanus”, yang memiliki arti manusiawi, berbudaya, dan halus. Pada umumnya,
humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya (sejarah,
sastra, dll), maka dari itu humanities menjadi ilmu kemanusiaan dan kebudayaan.
3.2.
Pendekatan Kesusastraan
Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna
asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh
manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat,
undang-undang, dan sebagainya.
14
Sastra
dalam arti khusus yang digunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi
gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya
dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya
melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya. Secara morfologis,
kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu
su
dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau
bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan
sebagai tulisan yang baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun
isinya.
Ada
tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori
sastra, dan karya sastra.
Ø
Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah berdasarkan
metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan seni sastra. Ilmu
sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut.
Ø
Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang
mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti
struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.
Ø
Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra
sejak timbulnya hingga perkembangan yang terbaru.
Ø
Kritik sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya
sastra dengan memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra.
Kritik sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra.
Ø
Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi
kebudayaan untuk mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari
masyarakat yang memiliki karya sastra.
Keempat
cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka
memahami sastra secara keseluruhan.
Ø
Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan
kesusastraan.
Ø
Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang
baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.
Karya
sastra pada dasarnya adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan
masyarakat pembacanya. Karya sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan,
dan amanat yang dikomunikasikan kepada pembaca. Untuk menangkap ini, pembaca
harus mampu mengapresiasikannya. Pengetahuan tentang pengertian sastra belum
lengkap bila belum tahu manfaatnya.
15
Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu
berguna dan menyenangkan. Secara lebih jelas dapat dijelaskan sebagai berikut.
1.
Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan yang
disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan. Pembaca akan
memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah yang
disajikan.
2.
Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hidup
para tokoh dalam karya.
3.
Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan,
pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang digambarkan dalam karya.
4.
Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat
nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra dapat
digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran yang bermanfaat bagi
pembacanya.
5.
Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang
keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya sastra tersebut
dalam waktu tertentu.
Menurut
Koentjaraningrat sebagaimana dikutip Abdul Chaer dan Leonie dalam bukunya
Sosiolinguistik bahwa bahasa bagian dari kebudayaan. Jadi, hubungan antara
bahasa dan kebudayaan merupakan hubungan yang subordinatif, di mana bahasa
berada dibawah lingkup kebudayaan.10 Namun
pendapat lain ada yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan mempunyai
hubungan yang koordinatif, yakni hubungan yang sederajat, yang kedudukannya
sama tinggi.
Masinambouw
menyebutkan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua sistem yang melekat pada
manusia. Kalau kebudayaan itu adalah sistem yang mengatur interaksi manusia di
dalam masyarakat, maka kebahasaan adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai
sarana berlangsungnya interaksi itu.
Masalah
sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena
materi-materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan
sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni
didalamnya.
16
Latar
belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan
dengan masalah sebagai berikut :
1.
Kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku
bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya,
yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
2.
Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus
menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan
pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun
terkena pengaruhnya .
3.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan
perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai
budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah
diciptakannya .
3.3.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan
Prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang
dibedakan dengan puisi karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih
besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa
berasal dari bahasa Latin "prosa" yang artinya "terus
terang". Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan
suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar,
majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media lainnya. Prosa
juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah
prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru
ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Adapun unsur-unsur instrik dalam prosa:
1. Tema adalah tentang apa prosa tersebut berbicara
2. Amanat atau pesan yaitu nasehat yang hendak disampaikan kepada pembaca
3. Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita
4. Perwatakan atau karakteristik atau penokohan adalah cara-cara pengarang menggambarkan watak pelaku
5. Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri
6. Sudut pandang orang pertama adalah pengarang sebagai pelaku
7. Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak menjadi pelaku
8. Latar atau seting adalah gambaran atau keterangan mengenai tempat, waktu, situasi atau suasana berlangsungnya peristiwa
9. Gaya bahasa adalah corak pemakaian bahasa
1. Tema adalah tentang apa prosa tersebut berbicara
2. Amanat atau pesan yaitu nasehat yang hendak disampaikan kepada pembaca
3. Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita
4. Perwatakan atau karakteristik atau penokohan adalah cara-cara pengarang menggambarkan watak pelaku
5. Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan diri
6. Sudut pandang orang pertama adalah pengarang sebagai pelaku
7. Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak menjadi pelaku
8. Latar atau seting adalah gambaran atau keterangan mengenai tempat, waktu, situasi atau suasana berlangsungnya peristiwa
9. Gaya bahasa adalah corak pemakaian bahasa
17
Jenis – jenis Prosa
Prosa terbagi menjadi Prosa lama dan prosa baru.
Prosa terbagi menjadi Prosa lama dan prosa baru.
Jenis Prosa lama :
§ Dongeng
Dongeng merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Contoh: Pangeran Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya
Dongeng merupakan cerita yang banyak diwarnai peristiwa yang tidak masuk akal atau tidak mungkin terjadi. Contoh: Pangeran Buruk Rupa, Si Kancil dan Buaya
1.
Hikayat
Hikayat adalah cerita karya sastra lama yang berbentuk riwayat yang mengisahkan hal-hal di luar kenyataan yang berkembang di lingkungan istana
Ciri-ciri Hikayat yaitu :
1. Bersifat istana centris
2. Anonim(nama pengarang tidak di cantumkan)
3. Berkembang secara stetis
4. Bersifat imajinatif,hanya bersifat khayal
5. Lisan,karena di sebarkan lewat mulut ke mulut
6. Berbahasa klise,meniru bahasa penutur sebelumnya
7. Bersifat logis, menggunakan logika sendiri tidak sesuai dengan logika sendiri
Hikayat adalah cerita karya sastra lama yang berbentuk riwayat yang mengisahkan hal-hal di luar kenyataan yang berkembang di lingkungan istana
Ciri-ciri Hikayat yaitu :
1. Bersifat istana centris
2. Anonim(nama pengarang tidak di cantumkan)
3. Berkembang secara stetis
4. Bersifat imajinatif,hanya bersifat khayal
5. Lisan,karena di sebarkan lewat mulut ke mulut
6. Berbahasa klise,meniru bahasa penutur sebelumnya
7. Bersifat logis, menggunakan logika sendiri tidak sesuai dengan logika sendiri
Prosa
baru meliputi :
ü Cerita pendek
ü Roman/novel
ü Biografi
ü Kisah
ü Otobiografi
3.4.
Nilai
– Nilai Dalam Prosa Fiksi
Sebagai seni yang bertulang punggung cerita,
mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung
membawakan moral, pesan atau cerita. Adapun nilai – nilai yang diperoleh
pembaca lewat sastra antara lain :
18
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi
adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri
peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan.Pembaca dapat mengembangan
imajinasinya untuk mengenal daerah, tokoh – tokoh, tingkah laku yang asing atau
aneh, atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di
dalam ensiklopedi. Dalam novel sering belajar sesuatu yang lebih daripada
sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa
lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama
sekali.
3. Prosa memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan
merupakan sarana bagi perpindahan yang tak henti dari warisan budaya bangsa.
Novel seperti Siti Nurbaya, Salah Asuhan, Sengsara membawa
nikmat, layar terkembang mengungkapkan impian, harapan, aspirasi dari generasi
yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh generasi kini. Novel yang berlatar
belakang perjuangan revolusi seperti jalan tak ada ujung, misalnya menggambarkan
suati tindakan heroisme yang mengagumkan dan Memberikan Kebangaan, yang oleh
generasi muda sekarang tidak lagi mengalaminya secara fisik.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi menilai atau memungkinkan kehidupan
berdasarkan pengalaman – pengalaman dengan banyak individu, dan lebih banyak
kesempatan untuk memilih respon – respon emosional atau rangsangan aksi yang
mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Maka dengan adanya semacam kaidah seperti inilah memungkinkan pembaca dapat
memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannya tentang tokoh, hidup, dan
kehidupan manusia sekalipun kenyataan – kenyataan diluar dirinya yang mungkin
sangat berlainan dari pribadinya.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua,
yaitu :
Karya yang menyuarakan aspirasi jamannya, mengajak pembaca untuk
mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Contoh : Karya sastra Indonesia di
jaman Jepang.
Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak
pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.
19
Masalah ini disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi masing –
masing tokoh yang mempunyai temperamen, pendirian, dan kemauan yang berbeda
sehingga menimbulkan konflik. Konflik dapat terjadi baik didalam dari tokoh
sendiri maupun diantara tokoh satu dengan tokoh lainnya.
3.5.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan
Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian
dari kesenian, dan kesenian cabang/ unsur dari kebudayaan. Jika diberi batasan,
maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia,
alam, dan Tuhan melalui media bahasa artistik/ estetik, yang secara padu dan
utuh dipadatkan kata – katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh
kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi,
metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup,
menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
Kata – kata yang ambiquitas yaitu kata – kata yang bermakna ganda,
banyak tafsir.
Kata – kata berjiwa yaitu kata – kata yang sudah diberi suasana
tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan
memukau.
Kata – kata yang konotatif yaitu kata – kata yang diberi tambahan nilai
– nilai rasa dan asosiasi – asosiasi tertentu.
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal – hal yang
dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
Puisi merupakan hasil penghayatan dan pengalaman
penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang
diekspresikannya melalui bahasa yang artistik. Adapun alasan – alasan yang
mendasarai penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut
:
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam
sastra puisi disebut “Pengalaman perwakilan”. Bahwa manusia senantiasa ingin
memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman
hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.
20
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan
suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan
pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam
puisinya.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca puisi dapat menjenguk hati/pikiran
manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang
penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan
pengalaman setiap orang.
3. Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang terlibat dalam isue dan
problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia
sosial yang bisa berupa :
a.
Penderitaan
atas ketidak adilan.
b.
Perjuangan
untuk kekuasaan,
c.
Konflik
dengan sesamanya,
d.
Pemberontak
terhadap hukum Tuhan.
Puisi umumnya sarat akan nilai – nilai etika,
estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak
mewarnai puisi – puisi adalah cinta kasih ( yang terpaut didalamnya kasih
sayang, cinta, kemesraan dan renungan ).
Contoh karya Rendra dengan puisinya “episode”
misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk kedalam jiwa dua
sejoli muda – mudi yang sedang menjalin cinta. Cinta kasih itu kadang – kadang
tidak berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai – nilai kemanusiaan yang
lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan, dll)
21
BAB 4
Manusia
dan Cinta Kasih
4.1.
Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah perasaan (rasa) suka terhadap
makhluk hidup (manusia). Sedangkan kasih adalah perasaan kasih atau belas kasih
terhadap makhluk hidup (manusia). Jadi Cinta Kasih dapat diartikan suatu
perasaan manusia yang berdasar pada ketertarikan antar makhluk hidup (manusia)
dengan didasari pula rasa belas kasih. Victor Hago menyimpulkan,
“mati tanpa cinta sama halnya dengan mati dengan penuh dosa”. Dan Erich Fromm dalam
bukunya menyebutkan, “cinta itu yang paling utama adalah memberi, bukan
menerima. Yang paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang sifatnya
manusiawi, bukan material. Yang merupakan ungkapan paling tinggi dari
kemampuan”. Cinta dapat berlangsung sesaat, tetapi rasa kasih sayanglah yang
akan menuntun dan melanjutkan seseorang untuk mengetahui apa itu arti cinta
yang sesungguhnya. Setiap orang memang mempunyai pengertian cinta yang berbeda,
tergantung individu itu sendiri yang mengalami suatu kejadian atau pengalaman
yang ia alami.
Dr. Sarwito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3 unsur,
yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan adalah perasaan
untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman adalah
adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk menunjukkan bahwa seseorang
itu dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan kemesraan
adalah adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan seseorang yang dekat
dengan kita. Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan perilaku saling bersentuhan
maupun dengan ucapan atau kata-kata yang lebih mendalam.
4.2.
Cinta Menurut Ajaran Agama
v Dalam ajaran agama Islam, terutama yang di
jelaskan dalam Al-Qur’an, cinta memiliki beberapa pengertian.
1.
Cinta Rahmah,
cinta penuh kasih sayang, lembut, rela berkorban dan siap melindungi.
2.
Cinta
Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau cinta yang membara.
3.
Cinta
Mail, cinta yang hanya bersifat sementara, sehingga seseorang tersebut ingin
meminta perhatian dari banyak orang hinggal hal-hal lain cenderung kurang
diperhatikan. Contohnya adalah poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada
yang lebih muda, yang tua (lama) tidak diperhatikan lagi).
22
4.
Cinta
Shobwah, cinta yang mendorong perilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak
(secara tidak sadar dia tidak tahu apa yang telah ia perbuat). Cinta jenis ini
sering dikatakan cinta buta.
5.
Cinta
Kulfah, perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang
positif, meski itu sulit untuk dijalani.
Dalam agama Islam, sebenarnya cinta tidak diperbolehkan, karena belum
mukhrim. Karena belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis sebelum menikah.
Pacaran pun sebenarnya dilarang.
Dalam agama Islam, cinta yang dimaksudkan adalah cinta terhadap Allah
S.W.T, cinta terhadap orang tua, cinta terhadap sesama manusia (rasa belas
kasih), cinta terhadap semua makhluk ciptaan-Nya.
v Cinta
Menurut Agama Kristen (Protestan & Katholik)
1.
Cinta
adalah pencipta keindahan terhebat (Tim 2:9-10)
2.
Cinta
adalah suatu wujud keinginan;dalam niat dan tindakan (1 Yoh 3:18)
3.
Cinta
harus menjadi dasar dari segala sesuatu (1 Kor 13:3)
v Cinta
Menurut Agama Hindu
Cinta adalah perasaan pada kesenangan,
kesetiaan, kepuasan terhadap suatu obyek. Sedangkan kasih adalah perasaan cinta
yang tulus lascarya terhadap suatu obyek. Obyek dari cinta kasih itu adalah
semua ciptaan Sanghyang Widhi Wasa,Tuhan Yang Maha Esa.
Ciptaan Tuhan dapat digolongkan dalam tingkatan sesuai eksistensinya
atau kemampuannya yaitu:
a. Eka pramana ialah makhluk
hidup yang hanya memiliki satu aspek kemampuan berupa bayu/tenaga/ hidup,
seperti tumbuh-tumbuhan.
b. Dwi pramana ialah makhluk hidup
yang memiliki dua aspek kemampuan berupa bayu dan sabda/bicara, seperti
hewan/binatang.
c. Tri pramana ialah makhluk
hidup yang memiliki tiga aspek kemampuan berupa bayu, sabda dan ide/pikiran,
seperti manusia.
23
v Cinta
menurut agama Budha
Dalam Nikaya Pali, yaitu Dhammapada ada satu
bab yang diberi judul Piya Vagga yang berarti kecintaan. Begitu pula dalam
Majjhima Nikaya terdapat sutta yang berjudul Piyajatika Sutta yaitu khotbah
tentang orang-orang tercinta.
Dalam Bahasa Pali juga ditemukan beberapa istilah cinta, seperti: piya,
pema, rati, kama, tanha (jawa trenso), ruci, dan sneha yang memiliki arti: rasa
sayang, kesenangan, cinta kasih sayang, kesukaan, nafsu indera (birahi),
kemelekatan, dsb, yang terjalin antara dua insan berbeda jenis atau cinta dalam
lingkup keluarga.
4.3.
Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan cinta untuk
saling menghormati, mengasihi, menyayangi semua makhluk ciptaan Tuhan.Kasih
sayang adalah faktor penting dalam suatu kehidupan. Karena jika kita memiliki
cinta namun tidak berdasar pada kasih sayang, maka seseorang tersebut tidak
mengerti apa itu cinta yang sesungguhnya, cinta terhadap makhluk ciptaan Tuhan.
Maka perasaan cinta harus didasari oleh kasih sayang atau belas kasih.
4.4.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang
artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan pada dasarnya merupakan kasih
yang telah mendalam. Kemesraan adalah hubungan akrab antara pria dan wanita
atau suami dan istri. Kemesraan merupakan bagian hidup manusia.
Yose Ortega Y Gasset dalam novelnya ‘On Love’
mengatakan, “di kedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya bersatu
tanpa syarat dengan objek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang
mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya”.
Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa si pecinta
tidaklah akan kehilangan pribadinya dalam aliran energy cinta tersebut. Malahan
pribadinya akan diperkaya dan dibebaskan. Cinta yang demikian merupakan pintu
bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian
mesra atau kemesraan. Kemesraan merupakan perwujudan dari cinta. Kemesraan
dapat menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dengan kemesraan seseorang dapat
menciptakan bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakat. Dapat dituangkan
dalam berbagai macam seni misalnya seni tari, seni musik, dsb.
24
Dalam seni tari berbagai daerah mengenal
bentuk tari kemesraan seperti tari Karonsih dan Gatotkaca Gandrung dari Jawa
Tengah, tari Merak dari Jawa Barat. Biasanya seni tari disajikan dalam upacara
pernikahan.
4.5.
Pemujaan
Pemujaan adalah perwujudan cinta manusia
terhadap Tuhan. Kecintaan manusia terhadap Tuhan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupaan manusia. Hal ini dikarenakan pemujaan kepada Tuhan adalah inti,
nilai dan makna kehidupaan yang sebenarnya. Penyebab hal tersebut terjadi
karena Tuhan pecipta alam semesta. Seperti dalam surat Al-furqan ayat 59-60
yang menyatakan: “dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apanya
diantara keduanya dalam 6 rangkaian masa, kemudian dia bertahta diatas singgah
sananya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepadaNya tentang soal-soal apa
yang perlu diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “bila dikatakan kepada mereka,
sujudlah kepada Tuhan yang Maha Pengasih.”
Kalau manusia cinta kepada Tuhan karena Tuhan
sungguh maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kecintaan manusia itu
dimanivestasikan dalam bentuk pemujaan atau sembahyang. Dalam kehidupan manusia
terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama,kepercayaan,kondisi dan
situasi. Sembahyang dirumah, dimasjid, digereja,dipura,dicandi, bahkan ditempat
yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan. Oleh
karena itu, pemujaan ini sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan
Tuhannya. Hal itu berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya,mohon
perlindungan,mohon dilimpahkan kebijaksanaan,dsb.
Pemujaan dapat menimbulkan daya kreatifitas
pecintanya dengan cara mencipta. Banyak kita temui Arca-arca yang menggambarkan
dewa-dewa yang dipuja dalam kesenian pahat.
Seni tari pun ada pula yang bersifat
mengagungkan nama Tuhan atau yang dianggap “Tuhan”. Misalnya Tari Sanghyang
Dedari dan Tari Sangyang Jaran di Bali adalah Tarian yang bersifat Keagamaan.
Tarian ini hanya ditarikan pada upacara agama, tidak boleh ditonton oleh para
turis, penontonnya pun terbatas serta ditarikan pada dini hari tidak sembarang
waktu.
Di Jawa pemujaan diungkapkan dalam bentuk
wayang kulit. Dalang wayang kulit dianggap orang lebih daripada orang awam.
Dalam seni musik, banyak didendangkan lagu
yang bersifat mengagungkan nama Tuhan. Lagu-lagu keagungan Tuhan bukan hanya
terdapat dalam agama Kristen atau Katholik saja, gama Islam,agama Hindu dan
Agama Buddha pun mengenal lagu-lagu keagungan Tuhan. Bahkan lagu modern pun ada
lagu yang mengagungkan nama Tuhan.
25
4.6.
Belas Kasihan
Belas kasihan adalah emosi manusia yang
muncul akibat melihat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan membuat
orang-orang merasa iba sehingga ingin menolong atau memberikan sesuatu yang
bisa membahagiakan atau meringankan beban orang-orang yang mengalami kesulitan
atau musibah.
Belas kasihan juga dilandaskan dengan rasa
kasih sayang sesama manusia. Jadi sesama umat manusia kita harus saling tolong
menolong untuk meringankan beban setiap orang yang mengalami kesulitan.
Sehingga setiap orang dapat merasakan kebahagiaan.
Belas kasihan dapat menimbulkan daya
kreatifitas yang berarti orang yang dapat berbuat,berkarya,mencipta,dsb.
Kreatifitas itu bisa dalam bentuk seni yaitu seni suara,seni sastra,dll.
4.7.
Cinta Kasih Erotis
Dalam cinta kasih persaudaraan merupakan
cinta kasih antar orang yang sama dan sebanding. Sedangkan cinta kasih ibu
merupakan cinta kasih terhadapa orang lemah yang tanpa daya. Walaupun terdapat
perbedaan besar antara keduanya tetapi mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya
cinta kasih tidak terbatas hanya seorang saja. Berlawanan dengan 2jenis cinta
kasih diatas adalah cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna,
akan penyatuan dengan seseorang lainnya.
Cinta kasih erotis seringkali dicampur
baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta. Mulai dari
pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba atau sementara saja. Cinta kasih
erotis adalah rasa cinta yang dipenuhi oleh nafsu dan rasa ingin lebih memiliki
lebih.
26
STUDI
KASUS
Studi kasus cinta dan
kasih diambil dari certia anak jalanan yang kurang bahkan tidak pernah
merasakan rasa cinta dan kasih. Banyak sekali anak jalanan yang terlahir tanpa
orang tua, atau terlahir mempunyai orang tua yang tidak pernah memberikan
mereka rasa kasih sayang. Karena mereka tidak pernah merasakan rasa cinta dan
kasih dari orang terdekat mereka, mereka kadang suka berprilaku tidak sopan
terhadap orang lain. Orang-orang seperti ini harus lebih diperhatikan dan
diberi pengertian karena mereka dapat juga merugikan orang lain. Seperti
contohnya mereka akan melakukan hal tercela yang dapat menyakiti perasaan orang
lain tanpa memikirkan perasaan orang yang mereka sakiti hatinya karena mereka
sendiri pun tidak mengerti apa arti cinta dan kasih sayang. Anak-anak seperti
ini harus diarahkan dan dibimbing, diberi tahu dan diberi cinta dan kasih
sayang. Dengan memperhatikan mereka, mengajari mereka, mengasihi mereka, pelan
namun pasti mereka pasti akan mengerti dan merasakan kenyamanan dalam hidupnya
yang selama ini selalu dipenuhi dengan rasa dengki terhadap orang lain. Dunia
ini akan indah jika kita semua yang hidup didunia ini memiliki rasa cinta dan
kasih terhadap sesama manusia, menghargai, memberi dan mengasihi sesama
manusia, maka dunia akan terasa nyaman dan damai karen penuh cinta dan kasih
sayang.
OPINI
Pada kasus ini cinta
kasih yang dibahas adalah tentang cinta persaudaraan, cinta orangtua, dan cinta
diri sendiri. Terlihat dari contoh kasus kedua diatas bahwa orangtua berperan
penting dalam membentuk anak yang baik dan sopan. Kurangnya cinta kasih seperti
anak jalanan tersebut akan berdampak buruk bagi anak tersebut, baik secara
sikap, tutur kata, maupun psikologisnya.
Anak jalanan seperti
mereka adalah anak-anak yang butuh perhatian lebih dari pemerintah maupun
masyarakat sekitar. Jangan selalu meremehkan atau mengucilkan anak jalanan,
karena mereka juga manusia yang memiliki hati dan dapat merasa sakit hati jika
diperlakukan seperti itu.
Dapat kita lihat juga
dari contoh kasus tersebut bahwa orang yang kurang merasakan kasih sayang
terkadang memiliki sifat emosional yang tinggi dan prilaku yang kurang baik.
Orangtua dapat melihat dari kasus ini agar anaknya harus memiliki cinta kasih
dan diberi cinta kasih agar mereka memiliki akhlak dan moral yang baik juga.
27
DAFTAR PUSTAKA
http://rinrinrini.wordpress.com/2013/01/16/ilmu-budaya-dasar-menurut-para-ahli/
http://abdirachmadi.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-tujuan-ilmu-budaya-dasar.html
http://imanizty.wordpress.com/2012/06/06/tujuan-ilmu-budaya-dasar/
http://bayusetiawan21.wordpress.com/2013/03/12/pengertian-tujuan-dan-ruang-lingkup-ilmu-budaya-dasar/
http://sanusiadam79.wordpress.com/2013/03/14/manusia-dan-kebudayaan/
http://indraspamungkas.wordpress.com/2012/07/04/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam-kesusastraan/
http://pingkancahya.wordpress.com/2013/10/15/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-cinta-kasih/
28
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
........................................................................................................ i
BAB 1 ILMU BUDAYA DASAR
Pengertian ...................................................................................................
1
Tujuan
........................................................................................................
3
BAB II MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia
......................................................................................................
6
Hakekat Manusia ......................................................................................
7
Kepribadian Bangsa Timur
........................................................................ 7
Definisi Kebudayaan
.................................................................................
9
Unsur Kebudayaan
....................................................................................
9
Wujud Dan Komponen
Kebudayaan ........................................................11
Orientasi Nilai Budaya
............................................................................
11
Perubahaan Kebudayaan
......................................................................... 12
Manusia Indonesia dan
Kebudayaan ........................................................13
BAB III KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
Pengertian Kesusastraan
......................................................................... 14
Pendekataan Kesusastra
.......................................................................... 14
Ilmu Budaya Dasar Yang
Dihubungkan Dengan Prosa ...........................17
Nilai – Nilai Dalam
Prosa Fiksi ...............................................................18
Ilmu Budaya Dasar Yang
Dihubungkan Dengan Puisi ............................20
BAB IV MANUSIA DAN CINTA KASIH
Pengertian Cinta Kasih
...........................................................................
22
Cinta Menurut Ajaran
Agama ................................................................ 22
Kasih Sayang
..........................................................................................
24
Kemesraan
..............................................................................................
24
Pemujaan
................................................................................................
25
Belas Kasihan.......................................................................................... 26
Cintaa Kasih Erotis.................................................................................. 26
Studi Kasus..............................................................................................
27
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
28
0 komentar:
Post a Comment
silahkan berikan komentar sobat dengan baik tanpa meninggalkan spam ya sobat..
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.